hadits tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada allah
serta Hadis tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah sertaberbuat baik kepada sesama manusia. Membaca . Q.S. Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-Baqarah/2: 83 . sesuai dengan kaidah tajwid dan . makharijulhuruf. Mendemonstrasikan hafalan . Q.S. Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-Baqarah/2: 83. dengan lancer
B Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Q.S. al-Baqarāh/2:83 tentang Berbuat Baik kepada Sesama dan Hadis Terkait C. Keterkaitan Kewajiban Beribadah dan Bersyukur kepada Allah Swt. dengan Berbuat Baik terhadap Sesama Manusia sesuai Q.S. al-Baqārah/2:83 D. Hikmah dan Manfaat Ihsān Menerapkan Perilaku Mulya Rangkuman
Didalam hadis Rasulullah SAW menerangkan tujuan Allah SWT menciptakan makhluk, yaitu mengesakan Allah SWT semata dalam beribadah dan ikhlas karenaNya. Hak yang agung ini tidak lain hanyalah milik Allah SWT yang Maha Pencipta, Maha Memberikan nikmat dan keutamaan. Hak dan kewajiban seorang hamba kepada Allah SWT. Pertama, hak seorang hamba
Denganberibadah, rahmat dan nikmat Allah Swt. kepada kita tidak akan pernah terbayar, karena anugerah Allah Swt. untuk manusia terlampau banyak dan tidak akan terhitung. Kaitan antara Beribadah dan Bersyukur kepada Allah Swt. dalam Q.S. Luqmān/31: 13-14
Sebuahhadis diriwayatkan Hakim dari Jabir bin Abdullah RA menyebutkan, di akhirat nanti ada seorang hamba yang telah beribadah selama 500 tahun. Ahli ibadah tersebut pun dipersilakan Allah SWT untuk memasuki surga. " Wahai hamba-Ku, masuklah engkau ke dalam surga karena rahmat-Ku, " bunyi Firman Allah dalam hadis qudsi tersebut.
những người vợ nhớ chồng còn góp cho đất nước. Ilustrasi tentang bersyukur, sumber ilustrasi kamu sudah mengetahui pengertian dan hadist tentang bersyukur? Dalam buku berjudul Syukur Pintu Menuju Bahagia, Kartini Hilmatunnida, Pena Borneo 2018, membahas tentang pengertian dan hadistnya. Pengertian dan Hadist Tentang BersyukurSecara bahasa, syukur berasal dari kata “syakara-yasykuru-syukran” yang bermakna kata “pujian karena mendapatkan sesuatu.” Raghib Al Ashafani menjabarkan bawa syukur adalah gambaran kenikmatan dan menampakannya di permukaan. Cara menampakannya yakni dengan berdzkir dan mengingat nama Allah yang Agung.“Dari Aisyah, kebiasaan Rasulullah jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimusshalihaat.’ Sedangkan ketika menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan beliau mengucapkan Alhamdulillah ala kulli haal.’”Hadist ini memberikan maksud bahwa ketika menghadapi apapun, baik situasi yang baik maupun buruk, harus memuji asma Allah. Hal tersebut menjadi bentuk syukur atas kesempatan nikmat dan ujian yang Ibnu Abbas, dia berkata Rasulullah SAW bersabda,”Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu olehnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.”Hadist di atas memberikan peringatan bahwa ada banyak waktu luang dan nikmat kesehatan yang jarang disyukuri manusia. Hal ini menjadi salah satu pengingat untuk mengedepankan Allah atas segala hal sebagai sandaran bersabda,”Barangsiapa yang mengatakan subhanallah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa yang mengucapkan laa ilaha illallah, maka baginya 20 kebaikan. Barangsiapa mengucapkan Alhamdulillah, maka baginya 30 kebaikan.”Ucapan syukur dengan melafalkan alhamdulillah’ saja sudah dinilai sebagai 30 kebaikan. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, sebaiknya menjadikan langgam ini sebagai salah satu wirid harian yang perlu dirutinkan. Dengan demikian, Allah akan samakin mudah memberikan ridha atas hajat yang memahami pengertian dan hadist tentang bersyukur di atas, hal ini menjadi pengingat umat Islam bahwasanya syukur adalah tumpuan utama dari kehidupan. Bahwa syukur adalah salah satu kunci kebahagiaan hidup. Menjadi pribadi yang mudah bersyukur akan melapangkan hati dan jiwa untuk bisa menerima semua qadha dan qadar dari Allah SWT.ANG
Luqman/31 13-14Artinya Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia member pelajaran kepadanya “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah Swt., sesungguhnya mempersekutukan Allah Swt. adalah benar-benar kezaliman yang besar. Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu” TajwidKosa Kata BaruAsbabun NuzulSurat Luqman adalah surah yang turun sebelum Nabi Muhammad saw. berhijrah ke Madinah. Semua ayat-ayatnya Makiyah. Demikian pendapat mayoritas ulama. Dinamakan surat ini dengan Luqman dikarenakan surat itu mengandung berbagai wasiat dan nasehat yang disampaikan Luqman kepada anaknya. Luqman yang disebut oleh surah ini adalah seorang tokoh yang diperselisihkan identitasnya. Orang Arab mengenal dua tokoh yang bernama Luqman. Pertama, Luqman Ibn A’d. Tokoh ini mereka agungkan karena wibawa, kepemimpinan, ilmu, kefasihan, dan kepandaiannya. Ia kerap kali dijadikan sebagai pemisalan dan perumpamaan. Tokoh kedua adalah Luqman al-Hakim yang terkenal dengan kata-kata bijak dan perumpamaan-perumpamaannya. Sepertinya dialah yang dimaksud oleh surat ini. Diriwayatkan bahwa Suwayd ibn ash-Shamit suatu ketika datang ke Mekah. Ia adalah seorang yang cukup terhormat di kalangan masyarakatnya. Lalu Rasulullah saw. mengajaknya untuk memeluk agama Islam. Suwayd berkata kepada Rasulullah saw., ”Mungkin apa yang ada padamu itu sama dengan apa yang ada padaku” Rasulullah saw. Bersabda, ”Apa yang ada padamu?” Ia menjawab, ”Kumpulan Hikmah Luqman”. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, ”Tunjukkanlah kepadaku” Suwayd pun menunjukkannya, lalu Rasulullah saw. bersabda, ”Sungguh perkataan yang amat baik! Tetapi apa yang ada padaku lebih baik dari itu. Itulah al-Qurān yang diturunkan Allah Swt. kepadaku untuk menjadi petunjuk dan cahaya”. Rasulullah saw. kemudian membacakan al-Qurān kepadanya dan mengajaknya memeluk Islam. Dalam ayat ini, Luqman memulai nasihatnya dengan menekankan perlunya menghindari syirik/mempersekutukan Allah Swt.. Larangan ini sekaligus mengandung pengajaran tentang wujud dan keesaan Allah Swt. Pesannya merupakan larangan jangan mempersekutukan Allah Swt. Untuk menekankan perlunya meninggalkan sesuatu yang buruk sebelum melaksanakan yang AyatDalam ayat di atas Allah Swt. menginformasikan tentang wasiat Luqman kepada anaknya. Wasiat pertama adalah agar menyembah Allah Swt. Yang Maha Esa tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Luqman memperingatkan bahwa tindakan syirik adalah bentuk kezaliman terbesar. Al-Bukhari meriwayatkan dari Abdullah, dia berkata, ketika turun ayat “orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan kezaliman’, hal itu terasa amat berat bagi para sahabat Rasulullah saw. dan bertanya siapakah di antara kami yang tidak mencampur keimanannya dengan kezaliman?’, Rasulullah saw. menjawab maksudnya bukan begitu, apakah kalian tidak mendengar perkataan Luqman Hai anakku janganlah kamu menyekutukan Allah Swt., sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman yang besar”. HR. Muslim. Kemudian, nasihat untuk menyembah Allah Swt. dibarengkan dengan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua, “dan Kami wasiatkan kepada manusia supaya mereka berbuat baik kepada kedua orang tua, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah”. Firman-Nya, “dan menyapihnya selama dua tahun”, yaitu mendidik dan menyusuinya. Pada ayat yang lain Allah Swt. berfirman, “dan para ibu menyusui anaknya selama dua tahun. Allah Swt. menyebut-nyebut penderitaan, kepayahan, dan kerepotan ibu dalam mendidik anak siang dan malam, untuk mengingatkannya tentang ihsan kebaikan dan ketulusan seorang ibu kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, Allah Swt. berfirman, "bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu …” Terkait dengan bakti kepada kedua orang tua, banyak hadits telah diriwayatkan, di antaranya adalah sabda Rasulullah saw. adalah berikut Artinya “Dari Abu Hurairah radliallahu anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dia menjawab “Kemudian ayahmu.” HR. Bukhari, Hadist no 5514 . Dalam hadits di atas kita temukan betapa Rasulullah saw. sangat memuliakan seorang ibu, bahkan seakan-akan jasanya berlipat tiga dibanding ayah. Dalam hadis lain yang sangat populer juga terdapat penegasan Rasulullah saw. bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu. Itu semua adalah penekanan dari Allah Swt. dan Rasul-Nya tentang pentingnya berterima kasih kepada kedua orang tua, terutama ibu. Berterima kasih kepada manusia termasuk kepada orang tua merupakan bagian dari ungkapan syukur kepada Allah Swt. karena barang siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak akan dapat bersyukur kepada Allah Swt. Perwujudan syukur kepada Allah Swt. itu tidak lain adalah dengan menjalankan perintah-Nya, baik dalam bentuk ibadah ritual seperti salat, maupun dalam bentuk ibadah umum, seperti menjaga kesehatan. Secara tegas, bagaimana ibadah itu hanya sekadar mensyukuri nikmat Allah Swt. tergambar dalam hadis berikut “Dari Aisyah radliallahu anha bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam melaksanakan shalat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak. Aisyah berkata Wahai Rasulullah saw., kenapa Anda melakukan ini padahal Allah Swt. telah mengampuni dosa Anda yang telah berlalu dan yang akan datang? Beliau bersabda “Apakah aku tidak suka jika menjadi hamba yang bersyukur?” Dan tatkala beliau gemuk, beliau shalat sambil duduk, apabila beliau hendak ruku’ maka beliau berdiri kemudian membaca beberapa ayat lalu ruku.” Bukhari, Hadits no4460 Rasulullah saw. yang sudah ditanggung dan dijamin terbebas dari segala dosa, ternyata lebih rajin dan semangat dalam beribadah daripada kita. Beliau begitu tekun dan khusyuk beribadah demi mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah Swt. atas semua anugerah-Nya. Beliau ingin mengajarkan kita semua bahwa kalaupun semua usia kita dihabiskan untuk bersyukur kepada Allah Swt. Dengan beribadah, rahmat dan nikmat Allah Swt. kepada kita tidak akan pernah terbayar, karena anugerah Allah Swt. untuk manusia terlampau banyak dan tidak akan antara Beribadah dan Bersyukur kepada Allah Swt. dalam Luqmān/31 13-14Syukur dapat diartikan sebagai ungkapan terima kasih kepada pihak yang telah berjasa kepada kita baik dalam bentuk moril maupun materiil. Ibadah adalah proses mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan melakukan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya, serta melakukan sesuatu yang diizinkan-Nya. Bersyukur dapat ditujukan kepada Allah Swt. dan kepada manusia. Perwujudan dari syukur kepada manusia adalah dengan cara membalas perbuatan baik dengan yang lebih baik ihsān atau setidaknya sama baiknya, walaupun dalam konteks bersyukur kepada orang tua, tidak ada perbuatan yang dapat setimpal dengan kebaikan mereka, apalagi melebihi. Begitupun bersyukur kepada Allah Swt. perwujudannya tidak lain adalah dengan beribadah, yaitu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, meskipun tidak ada amal yang dapat mencukupi untuk sekadar berterima kasih atas segala limpahan nikmat-Nya kepada kita. Jika untuk mensyukuri nikmat-Nya saja tidak cukup, apalagi untuk “membeli” surga-Nya. Jadi, kalaupun Allah Swt. memberikan kita surga, tentu bukan karena ibadah kita, tetapi karena besarnya kasih sayang rahmat Allah Swt. kepada kita. Ibadah meliputi aspek ritual, seperti salat dan sejenisnya, dan aspek sosial, yaitu yang mencakup segala aktivitas hidup sehari-hari, dari persoalan yang paling sepele. Seperti bersin, sampai yang paling dianggap besar, apapun bentuknya. Dalam ayat ke14 surah Luqmān, Allah Swt. memerintahkan manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tua. Kemudian Allah Swt. menyebutkan jasa-jasa sang ibu yang telah mengandungnya dalam keadaan menderita. Setelah lahir pun bukan berarti akhir dari penderitaan seorang ibu, karena ia harus merawat, menyusui, hingga menyapihnya pada saat cukup usia. Bahkan setelah disapihpun, anak-anak masih terus merepotkan orang tua dalam banyak hal, kesehatannya, pendidikannya, dan hal-hal lain. Kemudian, Allah Swt. menutup ayat-Nya dengan perintah bersyukur kapada-Nya dan kepada kedua orang tua. Sementara pada ayat sebelumnya, Allah Swt. Melalui lisan Luqmān mengingatkan bahaya perbuatan syirik. Melarang berbuat syirik berarti juga melarang menyembah apapun kecuali hanya Allah Swt. yang Esa. Dari sisi caranya, bersyukur meliputi tiga aspek, yaitu hati, lisan, dan perbuatan. Bersyukur dengan hati dilakukan dengan cara mengakui dan menyadari sepenuhnya bahwa segala nikmat yang diperoleh berasal dari Allah Swt. Bersyukur dengan lisan dilakukan dengan cara mengungkapkan secara lisan rasa syukur itu dengan mengucapkan tahmid, yaitu “alhamdulillah”, sedangkan bersyukur dengan perbuatan adalah dengan cara melakukan semua perbuatan yang baik dan diridloi Allah swt., serta bermanfaat, baik bagi diri maupun bagi sesama, sebagai perwujudan dari rasa syukur tersebut. Dengan kata lain, perwujudan nyata dari syukur kepada Allah Swt. adalah dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Swt., dan itulah ibadah. Lebih dari itu, bersyukur kepada Allah Swt. atas nikmat yang diberikan-Nya merupakan kewajiban manusia, di mana manusia yang tidak bersyukur berarti berbuat maksiat/dosa dan akan mendapat balasan siksa, seperti ditegaskan dalam salah satu firman-Nya, “... jika kalian bersyukur, niscaya akan Kami tambah nikmat baginya, dan jika kalian kufur mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya siksa-Ku itu teramat pedih” Ibrahim/147.Hikmah dan Manfaat Beribadah dan Bersyukur kepada Allah prinsip “Amar ma’ruf nahi munkar” yaitu perintah atau seruan/ajakan melakukan yang baik dan meninggalkan yang buruk dan saling menasihati untuk berbuat Hikmah dan manfaat yang kita dapatkan dari sikap bersyukur dan ketulusan beribadah. Hal itu di antaranya sebagai berikut 1. Mendapatkan keberkahan dari setiap rizki yang kita terima, sebagaimana janji-Nya dalam firman-Nya; “... jika kalian bersyukur, niscaya akan Kami tambah nikmat baginya, dan jika kalian kufur mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya siksa-Ku itu teramat pedih” Ibrahim/147. 2. Menemukan ketenangan batin dan kedamaian hati dalam menjalani semua aktivitas sehari-hari karena kerelaannya dalam menyikapi pemberian Allah Swt. 3. Terhindar dari siksa api neraka, karena telah menjadi hamba yang tahu diri dengan selalu bersyukur atas karunia Allah Swt. sebagaimana yang dijanjikan- Nya dalam Ibrahim/147 di Perilaku MuliaSikap dan perilaku mulia yang dapat dikembangkan dari tema ibadah dan bersyukur di antaranya ialah sebagai berikut 1. Bersikap qana’ah, yaitu menerima semua jenis kenikmatan yang dianugerahkan Allah Swt., baik yang dianggap kecil maupun besar, dengan ikhlas dan penuh kerelaan. Tanpa qana’ah, tidak mungkin kita dapat bersyukur. 2. Berusaha mengesakan Allah Swt. dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. 3. Berusaha mentaati Allah Swt. dalam segala keadaan dan menjauhi larangan-Nya sebagai bentuk syukur kepada Allah Swt. 4. Berbakti kepada kedua orang tua sebagai bentuk terimakasih kepada mereka atas semua perjuangan dan pengorbanannya dari sejak dalam kandungan hingga saat ini. 5. Memperbanyak amal salih / perbuatan yang bermanfaat bagi sesama sebagai bentuk nyata dari ungkapan rasa syukur kepada Allah Perintah menyembah Allah Maha Esa dan larangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. 2. Kewajiban berbuat Ihsan kepada kedua orang tua atas segala jasa mereka. 3. Kemuliaan seorang ibu dibandingkan dengan ayah karena kasih sayangnya yang tercurah sejak dalam kandungan, saat dilahirkan, saat dalam buaian, hingga disapih. 4. Berbuat baik kepada semua orang sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. 5. Rasulullah saw. menganjurkan dengan sangat agar kita memuliakan orang tua, terutama ibu. 6. Rasulullah saw sangat rajin beribadah meskipun dosa-dosanya sudah diampuni. Karena semua ibadah dan kebaikan yang dilakukan beliau adalah wujud kesyukuran kepada Allah Swt atas segala karunia yang Allah Swt anugerahkan."Mensyukuri anugerah itu tidak cukup dengan ucapan, tapi mempergunakan anugerah itu dengan semestinya".
Luqman/31 13-14Artinya Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia member pelajaran kepadanya “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah Swt., sesungguhnya mempersekutukan Allah Swt. adalah benar-benar kezaliman yang besar. Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahtambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu” TajwidKosa Kata BaruAsbabun NuzulSurat Luqman adalah surah yang turun sebelum Nabi Muhammad saw. berhijrah ke Madinah. Semua ayat-ayatnya Makiyah. Demikian pendapat mayoritas ulama. Dinamakan surat ini dengan Luqman dikarenakan surat itu mengandung berbagai wasiat dan nasehat yang disampaikan Luqman kepada yang disebut oleh surah ini adalah seorang tokoh yang diperselisihkan identitasnya. Orang Arab mengenal dua tokoh yang bernama Luqman. Pertama, Luqman Ibn A’d. Tokoh ini mereka agungkan karena wibawa, kepemimpinan, ilmu, kefasihan, dan kepandaiannya. Ia kerap kali dijadikan sebagai pemisalan dan perumpamaan. Tokoh kedua adalah Luqman al-Hakim yang terkenal dengan kata-kata bijak dan perumpamaan-perumpamaannya. Sepertinya dialah yang dimaksud oleh surat bahwa Suwayd ibn ash-Shamit suatu ketika datang ke Mekah. Ia adalah seorang yang cukup terhormat di kalangan masyarakatnya. Lalu Rasulullah saw. mengajaknya untuk memeluk agama Islam. Suwayd berkata kepada Rasulullah saw., ”Mungkin apa yang ada padamu itu sama dengan apa yang ada padaku” Rasulullah saw. Bersabda, ”Apa yang ada padamu?” Ia menjawab, ”Kumpulan Hikmah Luqman”. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, ”Tunjukkanlah kepadaku” Suwayd pun menunjukkannya, lalu Rasulullah saw. bersabda, ”Sungguh perkataan yang amat baik! Tetapi apa yang ada padaku lebih baik dari al-Qurān yang diturunkan Allah Swt. kepadaku untuk menjadi petunjuk dan cahaya”. Rasulullah saw. kemudian membacakan al-Qurān kepadanya dan mengajaknya memeluk Islam. Dalam ayat ini, Luqman memulai nasihatnya dengan menekankan perlunya menghindari syirik/mempersekutukan Allah Swt.. Larangan ini sekaligus mengandung pengajaran tentang wujud dan keesaan Allah Swt. Pesannya merupakan larangan jangan mempersekutukan Allah Swt. Untuk menekankan perlunya meninggalkan sesuatu yang buruk sebelum melaksanakan yang AyatDalam ayat di atas Allah Swt. menginformasikan tentang wasiat Luqman kepada anaknya. Wasiat pertama adalah agar menyembah Allah Swt. Yang Maha Esa tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Luqman memperingatkan bahwa tindakan syirik adalah bentuk kezaliman meriwayatkan dari Abdullah, dia berkata, ketika turun ayat “orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan kezaliman’, hal itu terasa amat berat bagi para sahabat Rasulullah saw. dan bertanya siapakah di antara kami yang tidak mencampur keimanannya dengan kezaliman?’, Rasulullah saw. menjawab maksudnya bukan begitu, apakah kalian tidak mendengar perkataan Luqman Hai anakku janganlah kamu menyekutukan Allah Swt., sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman yang besar”. HR. Muslim.Kemudian, nasihat untuk menyembah Allah Swt. dibarengkan dengan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua, “dan Kami wasiatkan kepada manusia supaya mereka berbuat baik kepada kedua orang tua, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah”. Firman-Nya, “dan menyapihnya selama dua tahun”, yaitu mendidik dan ayat yang lain Allah Swt. berfirman, “dan para ibu menyusui anaknya selama dua tahun. Allah Swt. menyebut-nyebut penderitaan, kepayahan, dan kerepotan ibu dalam mendidik anak siang dan malam, untuk mengingatkannya tentang ihsan kebaikan dan ketulusan seorang ibu kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, Allah Swt. berfirman, "bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu …”Terkait dengan bakti kepada kedua orang tua, banyak hadits telah diriwayatkan, di antaranya adalah sabda Rasulullah saw. adalah “Dari Abu Hurairah radliallahu anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dia menjawab “Kemudian ayahmu.” HR. Bukhari, Hadist no 5514 .Dalam hadits di atas kita temukan betapa Rasulullah saw. sangat memuliakan seorang ibu, bahkan seakan-akan jasanya berlipat tiga dibanding ayah. Dalam hadis lain yang sangat populer juga terdapat penegasan Rasulullah saw. bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu. Itu semua adalah penekanan dari Allah Swt. dan Rasul-Nya tentang pentingnya berterima kasih kepada kedua orang tua, terutama ibu. Berterima kasih kepada manusia termasuk kepada orang tua merupakan bagian dari ungkapan syukur kepada Allah Swt. karena barang siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak akan dapat bersyukur kepada Allah Swt. Perwujudan syukur kepada Allah Swt. itu tidak lain adalah dengan menjalankan perintah-Nya, baik dalam bentuk ibadah ritual seperti salat, maupun dalam bentuk ibadah umum, seperti menjaga kesehatan. Secara tegas, bagaimana ibadah itu hanya sekadar mensyukuri nikmat Allah Swt. tergambar dalam hadis berikut.“Dari Aisyah radliallahu anha bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam melaksanakan shalat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak. Aisyah berkata Wahai Rasulullah saw., kenapa Anda melakukan ini padahal Allah Swt. telah mengampuni dosa Anda yang telah berlalu dan yang akan datang? Beliau bersabda “Apakah aku tidak suka jika menjadi hamba yang bersyukur?” Dan tatkala beliau gemuk, beliau shalat sambil duduk, apabila beliau hendak ruku’ maka beliau berdiri kemudian membaca beberapa ayat lalu ruku.” Bukhari, Hadits no4460Rasulullah saw. yang sudah ditanggung dan dijamin terbebas dari segala dosa, ternyata lebih rajin dan semangat dalam beribadah daripada kita. Beliau begitu tekun dan khusyuk beribadah demi mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah Swt. atas semua anugerah-Nya. Beliau ingin mengajarkan kita semua bahwa kalaupun semua usia kita dihabiskan untuk bersyukur kepada Allah Swt. Dengan beribadah, rahmat dan nikmat Allah Swt. kepada kita tidak akan pernah terbayar, karena anugerah Allah Swt. untuk manusia terlampau banyak dan tidak akan antara Beribadah dan Bersyukur kepada Allah Swt. dalam Luqmān/31 13-14Syukur dapat diartikan sebagai ungkapan terima kasih kepada pihak yang telah berjasa kepada kita baik dalam bentuk moril maupun materiil. Ibadah adalah proses mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan melakukan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya, serta melakukan sesuatu yang dapat ditujukan kepada Allah Swt. dan kepada manusia. Perwujudan dari syukur kepada manusia adalah dengan cara membalas perbuatan baik dengan yang lebih baik ihsān atau setidaknya sama baiknya, walaupun dalam konteks bersyukur kepada orang tua, tidak ada perbuatan yang dapat setimpal dengan kebaikan mereka, apalagi melebihi. Begitupun bersyukur kepada Allah Swt. perwujudannya tidak lain adalah dengan beribadah, yaitu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, meskipun tidak ada amal yang dapat mencukupi untuk sekadar berterima kasih atas segala limpahan nikmat-Nya kepada kita. Jika untuk mensyukuri nikmat-Nya saja tidak cukup, apalagi untuk “membeli” kalaupun Allah Swt. memberikan kita surga, tentu bukan karena ibadah kita, tetapi karena besarnya kasih sayang rahmat Allah Swt. kepada kita. Ibadah meliputi aspek ritual, seperti salat dan sejenisnya, dan aspek sosial, yaitu yang mencakup segala aktivitas hidup sehari-hari, dari persoalan yang paling sepele. Seperti bersin, sampai yang paling dianggap besar, apapun ayat ke14 surah Luqmān, Allah Swt. memerintahkan manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tua. Kemudian Allah Swt. menyebutkan jasa-jasa sang ibu yang telah mengandungnya dalam keadaan menderita. Setelah lahir pun bukan berarti akhir dari penderitaan seorang ibu, karena ia harus merawat, menyusui, hingga menyapihnya pada saat cukup usia. Bahkan setelah disapihpun, anak-anak masih terus merepotkan orang tua dalam banyak hal, kesehatannya, pendidikannya, dan hal-hal Allah Swt. menutup ayat-Nya dengan perintah bersyukur kapada-Nya dan kepada kedua orang tua. Sementara pada ayat sebelumnya, Allah Swt. Melalui lisan Luqmān mengingatkan bahaya perbuatan syirik. Melarang berbuat syirik berarti juga melarang menyembah apapun kecuali hanya Allah Swt. yang sisi caranya, bersyukur meliputi tiga aspek, yaitu hati, lisan, dan perbuatan. Bersyukur dengan hati dilakukan dengan cara mengakui dan menyadari sepenuhnya bahwa segala nikmat yang diperoleh berasal dari Allah Swt. Bersyukur dengan lisan dilakukan dengan cara mengungkapkan secara lisan rasa syukur itu dengan mengucapkan tahmid, yaitu “alhamdulillah”, sedangkan bersyukur dengan perbuatan adalah dengan cara melakukan semua perbuatan yang baik dan diridloi Allah swt., serta bermanfaat, baik bagi diri maupun bagi sesama, sebagai perwujudan dari rasa syukur kata lain, perwujudan nyata dari syukur kepada Allah Swt. adalah dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Swt., dan itulah ibadah. Lebih dari itu, bersyukur kepada Allah Swt. atas nikmat yang diberikan-Nya merupakan kewajiban manusia, di mana manusia yang tidak bersyukur berarti berbuat maksiat/dosa dan akan mendapat balasan siksa, seperti ditegaskan dalam salah satu firman-Nya, “... jika kalian bersyukur, niscaya akan Kami tambah nikmat baginya, dan jika kalian kufur mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya siksa-Ku itu teramat pedih” Ibrahim/147.Hikmah dan Manfaat Beribadah dan Bersyukur kepada Allah prinsip “Amar ma’ruf nahi munkar” yaitu perintah atau seruan/ajakan melakukan yang baik dan meninggalkan yang buruk dan saling menasihati untuk berbuat Hikmah dan manfaat yang kita dapatkan dari sikap bersyukur dan ketulusan beribadah. Hal itu di antaranya sebagai Mendapatkan keberkahan dari setiap rizki yang kita terima, sebagaimana janji-Nya dalam firman-Nya; “... jika kalian bersyukur, niscaya akan Kami tambah nikmat baginya, dan jika kalian kufur mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya siksa-Ku itu teramat pedih” Ibrahim/147.2. Menemukan ketenangan batin dan kedamaian hati dalam menjalani semua aktivitas sehari-hari karena kerelaannya dalam menyikapi pemberian Allah Terhindar dari siksa api neraka, karena telah menjadi hamba yang tahu diri dengan selalu bersyukur atas karunia Allah Swt. sebagaimana yang dijanjikan- Nya dalam Ibrahim/147 di Perilaku MuliaSikap dan perilaku mulia yang dapat dikembangkan dari tema ibadah dan bersyukur di antaranya ialah sebagai Bersikap qana’ah, yaitu menerima semua jenis kenikmatan yang dianugerahkan Allah Swt., baik yang dianggap kecil maupun besar, dengan ikhlas dan penuh kerelaan. Tanpa qana’ah, tidak mungkin kita dapat Berusaha mengesakan Allah Swt. dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu Berusaha mentaati Allah Swt. dalam segala keadaan dan menjauhi larangan-Nya sebagai bentuk syukur kepada Allah Berbakti kepada kedua orang tua sebagai bentuk terimakasih kepada mereka atas semua perjuangan dan pengorbanannya dari sejak dalam kandungan hingga saat Memperbanyak amal salih / perbuatan yang bermanfaat bagi sesama sebagai bentuk nyata dari ungkapan rasa syukur kepada Allah Perintah menyembah Allah Maha Esa dan larangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu Kewajiban berbuat Ihsan kepada kedua orang tua atas segala jasa Kemuliaan seorang ibu dibandingkan dengan ayah karena kasih sayangnya yang tercurah sejak dalam kandungan, saat dilahirkan, saat dalam buaian, hingga Berbuat baik kepada semua orang sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah Rasulullah saw. menganjurkan dengan sangat agar kita memuliakan orang tua, terutama Rasulullah saw. sangat rajin beribadah meskipun dosa-dosanya sudah diampuni. Karena semua ibadah dan kebaikan yang dilakukan beliau adalah wujud kesyukuran kepada Allah Swt. atas segala karunia yang Allah Swt. anugerahkan.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID CU5v5__Fj61bfYRTNMvnVE6-muAMmcEBtZTgPxDxKkQeiSqZy893rg==
Materi QS. Lukman ayat 13-14 BAB 3 Kajian Lukman/31 13-14 dan Hadits tentang Konsistensi Beribadah sebagai Perwujudan Syukur kepada Allah swt Kompetensi Dasar Meyakini bahwa agama mengajarkan kepada umatnya untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah swt. baik kepada manusia sesuai perintah Lukman/31 13-14, serta hadits terkait. Menganalisis dan mengevaluasi makna Lukman/31 13-14, serta hadits tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah swt. Membaca Lukman/31 13-14, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. Mendemostrasikan hafalan Lukman/31 13-14 dengan lancar. Menyajikan keterkaitan antara kewajiban berbadah dan bersyukur kepada Allah berbuat baik kepada terhadap semua manusia sesuai pesan Lukman/31 13-14 A. Kajian Lukman/31 13-14 Tentang Konsistensi Beribadah sebagai Perwujudan Syukur kepada Allah swt. وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ ١٣ وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ ١٤ 2. Asbabun Nuzul Tidak ada sebab khusus dari ayat ini, secara umum ayat ini mengingatkan kepada umat islam, khususnya mereka yang berprofesi da’i,pendakwah, dan pendidik termasuk orang tua, agar saat menasihati itu menggunakan tutur kata yang santu,sejuk, dan masuk ke dalam hati sanubari. Bukankah jika nasihat itu tidak bersumber dari hati yang bersih, hasilnya tidak memberi efek yang positif. Pepatah bijak berikut, hendaklah kita camkan bersama teko itu tergantung isinya, jangan harap keluar air putih, jika isinya berupa kopi yang hitam pekat. Ayat ini juga mengingatkan, agar lebih mengedepankan strategi yang handal, saat melakukan dakwah, ajakan dan menasihati pihak lain, apalagi kepada non muslim. Dakwah itu mengajak kepada kebenaran, jangan sampai karena terlalu bersemangat, kita abai kepada prinsip-prinsip dalam berdakwah. Strategi dakwah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Yang santun,sabar,sejuk,menentramakan, dan tidak menyebabkan pihak lain lari dan semakin antipati kepada ajaran islam. Sebab itu, kepada da’i,mubaligh,pendidik,guru,dan tutor/murabbi, mari lebih banyak belajar kembali dari sirah Rasulullah melakukan dakwah, baik saat beliau berada di Makkah maupun Madinah. 3. Terjemah Ayat ”Dan ingatlah ketika Luqman menasehati puteranya “Wahai puteraku, jangan sekali-kali kamu menyekutukan Allah dengan apapun itu, sesungguhnya perbuatan syirik adalah kedzaliman yang besar.13 Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyampihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada kedua kepada aku kembalimu.”144. Isi dan Kandungan Ayat a. Pelajaran pertama yang harus disampaikan kepada masyarakat adalah tauhid, yaitu mengesankan Allah beribadah dalam menyekutukannya dengan sesuatu apapun. b. Syirik perilaku menyekutukan Allah adalah bentuk kezaliman yang besar. Oleh karena itu, harus dihindari. c. Allah kembali tentang beratnya penderitaan seorang ibu pada saat mengandung,melahirkan, kemudia menyapihsetelah usia dua tahun, supaya kita selalu bersyukur kepada Allah karunia yang sangat besar, yaitu dilahirkannya kita kedunia ini melalui perantara kedua orangtua,kemudian berterima kasih kepada kedua orangtua, terutama ibu,atas segala penderitaan yang dialaminya. d. Bentuk rasa syukur kita kepada Allah dengan melakukan ibadah dengan penuh keikhlasan tanpa dicampuri oleh segala bentuk syirik. e. Bentuk terima kasih kita kepada orangtua adalah dengan berbuat baik ihsan kepada keduanya dan manaati perintahnya dalam segala hal, kecuali yang bertentangan dengan aturan Allah swt. 5. Sikap yang Mencerminkan Pengamalan Ayat a. Meneladani ketulusan Lukman dalam mendidik generasi penerus. b. Beribadah kepada Allah penuh keikhlasan,tanpa menyekutukannya dengan sesuatu apapun. c.Senantiasa berbuat baik ihsan kepada kedua orangtua, dengan menaati semua perintahnya sejauh yang kita mampu, kecuali jika perintahnya bertentangan dengan aturan Allah bentuk terima kasih kepada keduanya. d.Berterima kasih kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita sebagai bentuk syukur kita kepada Allah swt. Karena orang yang tidak berterima kasih kepada sesama manusia, dianggap tidak bersyukur kepada Allah swt. 6. Maslahat dan Manfaat Beribadah dan Bersyukur kepada Allah swt. 1.Memperoleh limpahan berkah dari rezeki yang diperoleh. Berkahnya rezeki hanya didapat dari orang-orang uang benar-benar menaati aturan agama. Jangankan yang haram, yang syubhat saja dihindari. Mereka inilah yang mendapatkan curahan rezeki dari janji Allah hidupnya dipenuhi kelapangan rezeki, yang pada akhirnya kebahagiaan sejati yang didapat. 2. Kebaikan itu mengalir dan terus berkembang. Oleh sebab itu, jangan ada kekhawatiran berkurangnya rezeki atau nikmat karena shadaqah,infaq,dan zakat yang kita lakukan, bahkan harta kita semakin bertambah dan berkembang lagi. 3. Mendapatkan ketentraman batin dan kedamaian hari dalam menjalankan segala kegiatan yang dilakukan disebabkan sikap taat dan taqarrubnya, ridha dan relanya dalam menyikapi pemberian dan anugerah Allah kebaikan yang dilakukan kepada pihak lain. Terjaga dari kesengsaraan hidup dan gersangnya kehidupan karena kebaikan yang dilakukan itu akan kembali kepada diri dan keluarga. Dengan begitu hidupnya dipenuhi rasa syukur kepada Allah ungkapan terima kasih kepada mausia yang telah berbuat baik kepadanya. Sumber PendidikanAgama Islam dan Budi Pekerti untuk SMK Kelas XII, kurikilum 2013 edisi Revisi 2017,penerbit Erlangga, 2017
hadits tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada allah